Dajjal itu berarti “yang menutupi” sesuatu di balik fakta2. Orang2 jenis sebutan Dajjal dapat terjelaskan dengan deskripsi itu, yg berarti “para pembohong”. “Tokoh2 politik” dapat di gambarkan dengan bentuk2 yang pernah di jelaskan di dalam Al Qur’an sebagai “para pembohong”, pada ayat surat Thaha 85-91 dan 95-98, diceritakan secara lengkap tentang perbuatan yang dilakukan Samiri yang juga sebagai seorang penipu & penguji umat.”Maka, sesungguhnya, Kami telah menguji kaummu sesudah kamu tinggalkan dan mereka telah disesatkan oleh Samiri.”
SANG DAJJAL BERKEDOK YAHUDI-ISRAEL (1)
vickry kucing2, Minggu, 27 Maret 2011SANG DAJJAL BERKEDOK YAHUDI-ISRAEL (1)
vickry kucing2, Sabtu, 26 Maret 2011
Dajjal itu berarti “yang menutupi” sesuatu di balik fakta2. Orang2 jenis sebutan Dajjal dapat terjelaskan dengan deskripsi itu, yg berarti “para pembohong”. “Tokoh2 politik” dapat di gambarkan dengan bentuk2 yang pernah di jelaskan di dalam Al Qur’an sebagai “para pembohong”, pada ayat surat Thaha 85-91 dan 95-98, diceritakan secara lengkap tentang perbuatan yang dilakukan Samiri yang juga sebagai seorang penipu & penguji umat.”Maka, sesungguhnya, Kami telah menguji kaummu sesudah kamu tinggalkan dan mereka telah disesatkan oleh Samiri.”
SANG DAJJAL BERKEDOK YAHUDI-ISRAEL (1)
vickry kucing2,
Dajjal itu berarti “yang menutupi” sesuatu di balik fakta2. Orang2 jenis sebutan Dajjal dapat terjelaskan dengan deskripsi itu, yg berarti “para pembohong”. “Tokoh2 politik” dapat di gambarkan dengan bentuk2 yang pernah di jelaskan di dalam Al Qur’an sebagai “para pembohong”, pada ayat surat Thaha 85-91 dan 95-98, diceritakan secara lengkap tentang perbuatan yang dilakukan Samiri yang juga sebagai seorang penipu & penguji umat.”Maka, sesungguhnya, Kami telah menguji kaummu sesudah kamu tinggalkan dan mereka telah disesatkan oleh Samiri.”
SANG DAJJAL BERKEDOK YAHUDI-ISRAEL (1)
vickry kucing2,
Dajjal itu berarti “yang menutupi” sesuatu di balik fakta2. Orang2 jenis sebutan Dajjal dapat terjelaskan dengan deskripsi itu, yg berarti “para pembohong”. “Tokoh2 politik” dapat di gambarkan dengan bentuk2 yang pernah di jelaskan di dalam Al Qur’an sebagai “para pembohong”, pada ayat surat Thaha 85-91 dan 95-98, diceritakan secara lengkap tentang perbuatan yang dilakukan Samiri yang juga sebagai seorang penipu & penguji umat.”Maka, sesungguhnya, Kami telah menguji kaummu sesudah kamu tinggalkan dan mereka telah disesatkan oleh Samiri.”